Sabtu, 21 Mei 2016

7 Festival Musik Paling Meriah Di Indonesia

Indonesia tidak hanya terkenal dengan kekayaan alamnya, tetapi juga banyak hal lain yang menakjubkan di sini, seperti rasa dalam musik, misalnya. Siapa sangka jika band oleh The Tielman Brothers yang menjadi inspirasi bagi John Lennon membentuk The Beatles berasal dari negara ini. Yup, Indonesia memang memiliki sejarah yang cukup panjang musik dan unik, serta dengan serangkaian festival musik yang ada di sini.
Jika Inggris memiliki banyak festival besar semacam Glastonburry, Amerika dengan yang Woodstock dan Lollapalooza, dan Australia dengan Day Out Big adalah, Indonesia-sebenarnya tidak hilang. Ada banyak festival musik keren di Indonesia di mana kami telah 7 Festival Musik Terbaik di Indonesia.

Jakarta International Java Jazz Festival
lensaterkini.web.id – Ini adalah salah satu festival jazz terbesar di Indonesia dan bahkan di Asia. Festival ini selalu sukses setiap tahun dengan melibatkan banyak musisi dari seluruh dunia. Beberapa nama seperti Earth, Wind Dan Api, James Brown, Stevie Wonder, tidak pernah bermain di festival ini.
Diselenggarakan di Jakarta, festival itu sendiri telah dimulai track record keberadaannya sejak 10 tahun yang lalu. Kali ini festival ini telah menjadi salah satu festival musik tahunan ikonik di Indonesia.
Jazz Gunung
Mungkin menampilkan musik jazz dalam format festival digunakan, tetapi bagaimana jika latar belakang pengaturan di tempat terbuka seperti di kaki gunung? Nah, festival yang disebut Jazz Gunung untuk pertama kalinya diadakan di Indonesia pada tahun 2009 dan ternyata semangat dari penggemar luar biasa.
Menampilkan sejumlah jazz yang bercampur dengan indah dengan musik etnik dan luar biasa nuansa alami dan menghasilkan sensasi yang berbeda untuk menikmati musik di udara terbuka. Festival itu sendiri digagas oleh tiga serangkai seniman yang Butet Kartaredjasa, Djajuk Ferianto, dan Sigit Pramono.
Jazz Goes To Campus
lensaterkini.web.id – Indonesia dan musik jazz tampaknya menjadi sesuatu yang sulit untuk memisahkan karena ternayata Indonesia memiliki kisah cinta yang indah yang telah dirangkum bergenre cukup lama dengan yang satu ini.
Terbukti dengan festival jazz tahunan legendaris diprakarsai oleh sekelompok mahasiswa Universitas Indonesia pada tahun 1976, maka lahirlah sebuah festival yang sampai sekarang dikenal dengan nama Jazz Goes To Campus atau yang biasa dikenal sebagai JGTC. Sejumlah musisi jazz besar Indonesia dan luar negeri telah terlibat dalam festival ini sebagai Idang Rasidji, Barry Likumahua Project, Dwiki Darmawan, Depapepe, Nouvelle vauge dan banyak lagi.
Jakarta International Java Rockin’Land
Siapa bilang Indonesia enggak punya batu festival musik keren dengan pertunjukan dari sejumlah musisi rock lokal dan internasional. Diadakan sejak tahun 2009 lalu, Jakarta Java Rockin’Land Internatonal atau lebih familiar dengan nama Java Rockin’land menjawab keras untuk membawa beberapa nama besar seperti The Cranberry, Smashing Pumpkins, Halloween, 30 Second To Mars, MEW, Mr Big, Stryper, The Vines, Wolfmother, dan juga sejumlah pahlawan rock lokal seperti senyum, The SIGIT, The Brandals, dan banyak lagi untuk bergabung dalam festival .
Kukar Rockin’ Fest
lensaterkini.web.id – Indonesia tidak hanya Jakarta, yup, terdiri dari gugusan pulau-pulau indah di semenanjung Asia, Indonesia memiliki lima pulau besar, salah satunya adalah Kalimantan. Daerah yang paling cepat berkembang setelah Jakarta memiliki festival musik yang enggak bisa dibilang biasa-biasa saja yaitu Kukar Rockin’Fest.
Tidak tanggung-tanggung, festival ini membawa band besar legendaris yaitu Perjanjian. Dari dalam negeri, nama-nama Burgerkill seperti penghentak nada keras, tersenyum, Power Metal siap untuk membuat bidang Panahan Stadion Imbut Aji, Tenggarong, Kalimantan Timur bergetar.
Hammersonic
Tidak berhenti terbatas jazz dan rock, Indonesia juga memiliki festival khusus untuk kepala logam yang enggak kalah keren dibanding negara-negara lain. Festival ini pertama kali diadakan sejak 2012 itu bernama Hammersonic.
Sejak kehadiran tiga tahun lalu, festival musik metal ini pernah diramaikan oleh sejumlah nama besar seperti Kreator, Hatebreed, Bullet For My Valentine, serta tubuh kepala logam lokal, Siksa Kubur, Coil, dan Funeraal Inception. Tahun ini, festival musik metal ini akan digelar di Lapangan D Senayan, Jakarta pada tanggal 27 April. Siapkan nyali Anda.
Djakarta Warehouse Project
lensaterkini.web.id – Bukankah pengetahuan umum jika Indonesia adalah negara yang kaya dengan beragam budaya, serta selera musik juga. Baseball hanyalah soal mengangguk booming tindak distorsi kasar, tetapi juga pilihan untuk menggeleng mengikuti irama rayuan musik tarian khas. festival bernama Djakarta Warehouse Project, atau lebih akrab disebut DWP.
Festival ini menjadi salah satu festival musik dansa terbesar di Asia Tenggara dengan berhasil membawa sejumlah disc jockey kelas seperti Avicii, David Guetta, Zedd, Steve Aoki, dan juga sejumlah DJ lokal seperti Angger Dimas dan lain-lain. Festival itu sendiri menjadi agenda tahunan wajib bagi pecinta musik dansa di Asia untuk menikmati suguhan musik menghancurkan menghilang versi bermasalah musik dansa.

Sumber : http://warbiyasak.com/7-festival-musik-paling-meriah-dan-terbaik-di-indonesia.html

7 Festival Musik Terbesar

Buat yang suka banget sama musik, wajib tahu daftar-daftar festival musik terbesar dan terbaik di dunia ini. Saking seru dan ramainya festival-festival musik ini, enggak jarang banyak orang yang sengaja menggelar tikar bahkan membangun tenda dan tidur di lokasi, lho. Nah, jadi kebayang kan betapa serunya festival-festival musik di berbagai negara ini.

Coachella Festival, Amerika Serikat
Festival musik yang tepatnya diadakan di California ini sukses menarik perhatian penonton setiap tahunnya sebanyak 75 ribu orang. Festival music Coachella ini menampilkan berbagai genre musik, mulai dari yang mainstream sampai musisi-musisi alternatif.

Glastonbury Festival, Inggris
Salah satu festival musik terbesar di Inggris yang berhasil menyedot perhatian 175 ribu penonton untuk satu hari pertunjukan penuh. Sedangkan, festival yang rutin diadakan setiap tahun pada akhir bulan Juni ini diadakan selama tiga hari berturut-turut. Kebayang, kan, betapa hebohnya festival ini. Seru banget kalau bisa terbang ke Inggris dan nonton Glastonbury.

Reading/Leeds Festival, Inggris
Festival musik ini diadakan di dua tempat yaitu di Reading dan Leeds. Di tiap tahunnya, Festival Reading rata-rata berhasil menarik perhatian 87 ribu penonton per hari untuk tiga hari pertunjukan. Sementara Festival Leeds berhasil menarik perhatian 75 ribu per hari untuk tiga hari pertunjukan juga. Reading/Leeds Festival rutin diadakan setiap bulan Agustus.

Sziget Festival, Hungaria
Festival musik ini dimulai pada 1993 tepatnya di Budapest, Hungaria. Sziget Festival yang berlangsung selama enam hari berturut-turut ini juga punya party train sendiri, lho. Party train itu khusus dibuat untuk mempermudah perjalanan para penonton dari Amsterdam menuju Budapest.

Exit Festival, Serbia
Festival musik ini rutin diadakan setiap minggu kedua di bulan Juli. Exit Festival diadakan selama empat hari berturut-turut. Festival ini juga salah satu festival terbesar di dunia yang udah menarik perhatian pengunjung sebanyak 75 ribu per hari.

Fuji Rock Festival, Jepang
Pasti udah enggak asing juga dong dengan musik Jepang yang enak banget? Nah, di Jepang ada festival musik besar yang juga menghadirkan enggak cuma musisi-musisi ternama Jepang tetapi juga internasional. Fuji Rock Festival diadakan selama tiga hari setiap bulan Juli tepatnya di Naeba Ski Resort. Festival ini berhasil menyedot penonton sebanyak 40 ribu orang.

Tomorrowland Festival, Belgia
Ini dia salah satu festival EDM terbesar di dunia. Festival ini diadakan setiap minggu terakhir di bulan Juli di Belgia. Festival ini awalnya diadakan selama dua hari. Tapi pada 2011, karena semakin banyaknya minat para pengunjung, Tomorrowland pun diperbesar menjadi tiga hari berturut-turut.

Sumber : http://kawankumagz.com/Feature/Playground/7-Festival-Musik-Terbesar-Di-Dunia

Jumat, 20 Mei 2016

Indische Party, Band Cikini yang Berhasil Rekaman di Abbey Road

Siapa sih yang tak pernah mendengar nama Abbey Road? Nama tersebut selain sebuah nama jalan dan studio rekaman di London Inggris, Abbey Road juga merupakan nama dari salah satu album legendaris milik The Beatles.

Setiap band di muka bumi berlomba-lomba untuk bisa rekaman di Abbey Road Studios, studio rekaman paling terkenal di dunia itu. Sebuah band indie asal Jakarta, Indische Party pun beruntung bisa menjadi salah satu band yang akan segera melakukannya. Bagaimana ceritanya?

Seperti dilansir dalam press release resmi mereka yang Liputan6.com terima baru-baru ini, rupanya Indische Party hanya iseng-iseng saat mencoba peruntungannya mengikuti pemilihan yang diadakan Converse Rubber Tracks, sebuah komunitas studio rekaman profesional yang setiap tahunnya membuka kesempatan kepada segala band dari penjuru dunia untuk menggunakan salah satu dari studio mereka dengan gratis apabila terpilih.

Pada Juli 2015 lalu Indische Party menerima email resmi berisi pemberitahuan mengenai terpilihnya mereka untuk berangkat menuju sesi rekaman bersama Converse Rubber Tracks. Seluruh personil Indische Party akan melakukan sesi rekaman selama dua hari pada 21-22 September 2015 di Abbey Road Studios di London, Inggris.

Di Abbey Road nanti mereka akan bekerja sama dengan produser dan sound engineer kenamaan Alan O’connell yang pernah bekerja sama dengan nama-nama kondang seperti Mark Ronson, Paul Epworth Erol Alkan, Bruno Mars, The Vaccines, Placebo, Duran Duran, Metronomy, Klaxons, The Future Heads, The Rapture, The Big Pink dan lain-lain.

Indische Party berawal dari pertemuan empat sahabat Japs Shadiq (vokal/gitar), Kubil Idris (gitar), Jacobus Dimas (bass), dan Tika Pramesti (drum) di tempat mereka berkuliah Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Terbentuk pada 2011 lalu, mereka mengusung musik era 1960-an bergenre Rhythm & Blues, Rock dan Pop.
Indische Party telah meluncurkan tiga single andalan Waiting For You, Hey Girl, dan Sepeda yang termasuk ke dalam album debut mereka pada 2013 lalu melalui label rekaman Demajors Independent Music Industry.

12 Band Indie Indonesia ini tak disangka justru moncer di mancanegara


Meskipun berstatus 'indie' namun mereka bisa membuktikan bisa bergerak lebih jauh daripada band lain yang berada pada perusahaan rekaman formal.

Ketika banyak penyanyi, band, dan grup vokal dengan label besar yang acap berseliweran di layar kaca masih bermimpi untuk go international, ternyata sudah ada beberapa musisi Indonesia yang lebih dulu bersinar dan terkenal di mancanegara lho.

Bergerak di bawah tanah dan mengandalkan media paling populer saat ini, yakni internet, band-band indie Indonesia ini berhasil menggebrak dan menapakkan kaki di panggung mancanegara, sekaligus membuktikan bahwa musisi asal negara Indonesia bisa berbuat banyak di luar sana.

Tak hanya itu, mereka juga selalu ditunggu-tunggu oleh fans yang berada di luar negeri sana. Memiliki penikmat atau pendengar sejati memang selalu memberikan rasa bangga tersendiri. Tetapi bila penikmat sejati tersebut berasal dari luar negeri, rasa bangga menjadi berlipat-lipat ya?

Nah, di bawah ini adalah band-band indie yang mungkin saja salah satunya adalah band kesayanganmu, yang telah melebarkan sayap hingga ke mancanegara, dihimpun dari berbagai sumber oleh brilio.net, Selasa (24/11).


1. White Shoes and The Couples Company

foto: scoutnetworkblog.com


Band dengan nama yang unik ini mengusung musik pop jadul ala tahun 70-an. White Shoes and the Couples Company atau sering disingkat WSATCC sukses merebut hati penikmat musik di San Francisco pada sebuah acara di klab MakeOut Room. Lalu, mereka juga mendapat kesempatan menjajal panggung di Hong Kong dan Singapura.


2. Mocca
foto: noizumi.wordpress.com

Siapa yang tak kenal Mocca? Walaupun bergelut dengan dunia 'bawah tanah', nama band ini cukup terkenal di kalangan awam. Mocca terhitung telah menjajah beberapa negara di Asia seperti Singapura, Malaysia, Korea Selatan dan Jepang. Di Jepang, beberapa lagu mereka bahkan dijadikan soundtrack untuk film dan jingle iklan. Mereka punya kelompok penggemar yang bernama Swinging Friends di Bandung.


3. Sore
foto: janna.co.id

Band pop asal Jakarta yang telah menelurkan dua album ini pernah tampil di Malaysia dan berhasil memikat para penonton di sana. Bahkan, Majalah TIME Asia memasukkan nama Sore ke dalam daftar "Lima Band Asia yang Albumnya Layak Dibeli".


4. The S.I.G.I.T

foto: kucingngartis.blogspot.com


Band bernama panjang The Super Insurgent Group of Intemperance Talent ini sering disejajarkan dengan band terkenal mancanegara The Datsuns dan Wolfmother. Pada 2007, The S.I.G.I.T menjadi headlines beberapa media musik di Australia setelah diajak tampil dalam satu panggung bersama Dallas Crane. Pada 2009, band yang dimotori musisi jenius Rekti, Acil, Farri dan Adit ini menjajal panggung SXSW di Texas setelah gagal berangkat di tahun sebelumnya karena permasalahan visa. Mereka juga pernah tampil di Hong Kong, Singapura, dan Malaysia.


5. Burgerkill
foto: sidomi.com

Band yang sering meminta penontonnya untuk melakukan 'wall of death' ini pernah diundang ke acara musik bergengsi di Australia, Soundwave, pada 2009 dan menjadi pembuka band metal papan atas Mastodon di acara Big Day Out tahun 2010.


6. Bottlesmoker
foto: ozradiobandung.com

Grup musik asal Bandung ini berhasil menarik perhatian banyak penikmat musik di Indonesia sebelum akhirnya memikat promotor negeri serumpun Malaysia dan negeri kepulauan lain di Asia Tenggara Filipina.


7. The Trees and The Wild


Dengan mengalunkan irama akustik nan minimalis, The Trees and The Wild sempat menghipnotis para penggemarnya di Singapura sebanyak dua kali dan Malaysia sekali pada 2011. Band ini berada di bawah naungan Lil'fish Records yang pernah menunggangi album band indie pop legendaris Pure Saturday.


8. Hollywood Nobody
foto: ffwdrecords.com

Band twee pop bossanova asal Bandung yang bernaung di bawah Fast Forward Records label ini membuktikan bahwa mereka bukanlah 'Nobody' dengan menjadi penampil utama di acara Baybeats 2011, Esplanade, Singapura. Dua band Indonesia lainnya, Bangku Taman dan Protocol Afro juga ikut andil dalam acara ini.


9. Protocol Afro
foto: kvltmagz.co

Protocol Afro tampil gemilang di acara Baybeats 2011 di Singapura. Prestasi band ini sungguh menakjubkan. Kalau kamu suka Bloc Party, The Kooks atau Kings of Leon, band ini sepertinya cocok buatmu.


10. NOXA
foto: lianglahath.blogspot.com

NOXA dengan bangga membawa bendera Merah Putih ke atas panggung Obscene Extreme Festival di Ceko pada 2010. Mereka juga pernah diundang ke Jerman pada 2006 namun urung tampil karena masalah yang sama seperti The S.I.G.I.T. ketika gagal tampil di Amerika.


11. Discus

foto: indonesia-now.com


Band beraliran progresif ini sangat tidak populer di Indonesia, namun kalangan penikmat jazz atau progresif mancanegara sangat menggemari alunan irama band Discus. Amerika sudah beberapa kali dijajal band yang terbentuk pada 1996 ini. Selain itu mereka juga pernah tampil di beberapa negara Eropa seperti Jerman dan Swiss.


12. Goodnight Electric
foto: digilive.co.id

Tercatat 2 kali Goodnight Electric, sebuah band fantastis beraliran synth pop, mengajak para penikmat musik di Singapura melantai di tahun 2009 dan 2010. Sebelumnya, mereka menyambangi Malaysia pada 2006 dan ikut terlibat dalam proyek Goethe Institut di Jerman pada 2008.

Tuh, udah kebukti kan, kalau musisi-musisi Indonesia itu keren-keren? Meskipun berstatus 'indie' namun mereka bisa membuktikan bisa bergerak lebih jauh daripada band lain yang berada pada perusahaan rekaman formal.

Sebenarnya selain 12 band di atas, masih banyak band-band Indonesia yang tak kalah moncer prestasinya. Nah, kalau band indie favoritmu apa?

Sumber : https://www.brilio.net/life/12-band-indie-indonesia-ini-tak-disangka-justru-moncer-di-mancanegara-1511242.html

Kamis, 19 Mei 2016

Beberapa Band Indie Indonesia

Semakin indie selera musik kamu, semakin keren kamu.
Pergerakan musik indie sudah cukup lama bergema di Indonesia dan berhasil menelurkan musisi-musisi dengan karya hebat dan kemampuan andal yang seringkali tidak terlalu dikenal di negeri sendiri. Indie sendiri merupakan kependekan dari independent, yang artinya mandiri. Maksudnya, para musisi-musisi indie mengerjakan semuanya secara mandiri, mulai dari proses pengerjaan lagu hingga pemasaran.
Ada begitu banyak musisi indie berkualitas di Indonesia yang sudah menghasilkan lagu-lagu yang tidak kamu ketahui dan bisa membuat kamu larut dan terpukau akan bakat-bakat mereka. Nah, beberapa karya musisi indie yang Indonesian Times kumpulkan ini dapat membangkitkan sisi nasionalisme di dalam dirimu untuk lebih menghargai karya negeri sendiri.

1. SORE


SORE merupakan band indie beraliran pop asal Jakarta dengan prestasi seperti penampilan yang sukses di Malaysia dan ranking teratas lima band yang wajib didengar versi TIME Asia. Semua personel band SORE ternyata kidal sehingga bermain musik dengan tangan kiri. Lagu Lihat milik SORE ini dijamin bisa bikin kamu adem dengan gaya musik jadul yang disepuh nuansa jazz ringan dengan suara saxophone yang mengiringi.

2. Payung Teduh

Payung Teduh merupukan empat pria alumni UI yang memiliki kekhasan bermusik dengan sentuhan pop keroncong jazz yang benar-benar membuai jiwa. Ini dia Untuk Perempuan yang Sedang Dalam Pelukan, bakal bikin kamu ngerasa cantik dengan lirik ala puisinya.

3. White Shoes and the Couples Company

Pertama melesat ke puncak lewat soundtrack film Janji Joni yang dibintangi oleh Nicholas Saputra dan Mariana Renata, band yang biasa disebut WSATCC ini merupakan senior di dunia musik indie tanah air. Dengan gaya khas tahun 70an dan vokal orisinil yang dijaga tetap bernuansa mendayu, lagu Senandung Maaf berikut ini cocok buat kamu yang pengen meminta maaf dengan nada yang lebih ceria.

4. Banda Neira

Bolehkah duo ini disebut band? Meski hanya terdiri dari dua orang, Banda Neira memiliki jenis musik yang menghipnotis dengan lirik yang  tidak biasa. Coba deh rasain Rindu milik duo Rara Sekar dan Ananda Badudu ini.

5. Mocca

Kebanyakan dari kamu pasti sudah kenal betul band yang satu ini. Berangkat dari label indie, Mocca menjadi salah satu band terbaik dengan aliran swing yang sukses mendulang fans hingga negeri Sakura karena beberapa lagu berbahasa Inggris-nya seperti I Remember.

6. The Trees and The Wild

Keunggulan The Trees and The Wild terletak pada kemurnian suara yang diproduksinya. Mengusung kebanyakan musik akustik, segala penampilan band ini memang membawa pendengar ke sensasi ada di tengah pepohonan dan padang liar yang menyejukkan. Buktinya ada pada salah satu lagu mereka yang berjudul Irish Girl ini.

7. Discus

Dari antara semua band yang sudah disebutkan, Discus merupakan band yang paling tidak dikenal di Indonesia karena aliran jazz progresif yang hanya diminati oleh sebagian kecil khalayak tanah air. Namun, keberanian mereka tampil beda menggiring mereka sampai negeri Paman Sam dan Benua Eropa, melebihi di negeri sendiri.

8. Bangkutaman

Band beranggotakan empat pria yang berasal dari Jogja ini sering membawakan lagu-lagu mereka yang banyak menyuarakan isu-isu yang dekat dengan dunia kita sehari-hari. Mengusung aliran British pop, Bangkutaman sudah cukup lama melanglangbuana di indie scene Indonesia.

9. Hightime Rebellio

Lead vocal band ini adalah wanita, diiringi dengan pemain musik yang semuanya adalah pria, menciptakan kombinasi seksi yang sedikit funk pop. Seru dan memorable!

Nah itu dia 9 band indie yang ada di tanah air dan masih banyak lagi band-band indie, yang mana nih yang jadi favoritmu, guys? Share di comment box bawah ya

SEJARAH MUSIK INDIE DI INDONESIA

Yooo dude, kemaren sudah bahas sedikit sejarah tentang musik indie dunia, kali ini ane bakalan bahas tentang musik sejarah musik indie di Indonesia. Cekidot!





SEJARAH MUSIK INDIE DI INDONESIA

Musisi Indonesia banyak mengadopsi budaya barat dalam berkarya. Sebagai negara bagian dunia ketiga, kita memiliki banyak ketertinggalan dalam soal ekonomi dibanding dengan negara-negara maju. Akhirnya musik kelas bawah di belahan utara bumi diadaptasi oleh kelas menengah di Indonesia. Karena kelas menengah memiliki kesempatan lebih untuk mengintip perkembangan dunia musik luar negeri ketika itu. 

Tak heran Presiden Soekarno kala itu pernah memenjarakan Koes Plus, karena musiknya dituduh identik dengan budaya kapitalisme internasional. Soekarno dengan padangan politiknya melihat musik Koes Plus bukan hal yang penting bagi kelas bawah di Indonesia. Koes Plus juga tak salah jika mengadaptasi musik yang menurut mereka mengekspresikan kebebasan. 

Pada tahun 70an perkembangan musik di belahan utara bumi melaju cepat, memacu juga perkembangan musik di tanah air. Guruh Gipsy, Gang Pegangsaan, God Bless, Giant Step, Super Kid, The Rollies, dll adalah sederet nama yang bisa disebut sebagai peletak pondasi musik Indonesia pada masa kontemporer. Secara musikalitas mereka adalah maestro-maestro dunia musik Indonesia. Mereka juga mempopulerkan semangat kemerdekaan (independent / indie) dalam berkarya. Walau pada jaman itu belum ada manajemen musik yang cukup bagus, tapi dengan pengalaman seadanya mereka mulai bekerja sama membangun jaringan. Hal itu dilakukan guna meluaskan musik mereka. Tercatat pula Majalah Aktuil, banyak membantu perkembangan musik pada masa 70an. Melalui tulisan dan peran aktif individu-individu di dalamnya, Aktuil mempromosikan band-band pada jaman itu. 

Tetapi isu-isu sosial belum dianggap penting untuk dibicarakan dalam lirik-lirik mereka. Kalaupun ada, belum menjadi sesuatu yang dominan. Bahkan beberapa grup band (utamanya rock) masih suka memainkan karya-karya band luar negri. Ekspresi kemerdekaan akhirnya hanya menjadi penghias keseharian, gaya hidup bebas ala musisi rock pun menjadi pilihan mereka. 

Pada periode 1990an, perkembangan musik underground semakin pesat. Booming Sepultura dan Metalica menginfluence anak-anak muda Indonesia. Berhadapan dengan industri mainstream yang didominasi oleh rock melayu dan artis wanita, maka jalur underground-lah yang dipilih. Dengan berbasiskan komunitas serta mengandalkan fanzine (buletin-buletin), budaya underground semakin meluas. Dimulailah pembangunan scene-scene musik alternative di masa itu. 

Kota-kota besar seperti Bandung, Jakarta, Surabaya, Malang, dan Jogjakarta menjadi tempat berkembangnya komunitas-komunitas underground. Pada masa itu musik metal menjadi sebuah suguhan altenatif. Selain itu banyak band mulai berani berekspresi dengan menempatkan isu-isu sosial dalam lirik-liriknya. 

PAS band memulai tradisi merilis album secara indie. Album mereka “Four Through The SAP” terjual lebih dari 5000 copy. Selanjutnya banyak band metal dan rock lain memakai metode indie. Tercatat nama-nama seperti Puppen, Koil, Burger Kill, Rotten To The Cure, dll di masa-masa awal perkembangan musik Indie kontemporer Indonesia. 

Ada sekian banyak album, termasuk album-album kompilasi yang dirilis bersama oleh band-band pada jaman itu. Mereka terbantukan dengan pembangunan komunitas-komunitas musik. Begitu juga dengan fanzine (buletin) yang berfungsi untuk mempromosikan hasil karya mereka. Panggung-panggung kecil juga kerap digelar di kafe-kafe. Hal ini selaras dengan pembangunan industri kreatif kaum muda lainnya, seperti clothing dan distro. 

Istilah Indie baru populer di pertengahan tahun 1990an. Awalnya Indonesia lebih mengenal istilah underground bagi musik yang ‘lari’ dari trend budaya mainstream. Perkembangan musik luar yang menghasilkan beberapa varian-varian baru seperti grunge, brit pop, hip-hop, melodic punk, dll. Hal ini menyeret anak-anak muda Indonesia pada sekian banyak pilihan bermusik. Selanjutnya di kota-kota besar, banyak bermunculan band-band serta komunitas-komunitas dengan varian musik yang beragam. Sejak saat itu istilah underground mulai digantikan dengan istilah indie. Mungkin istilah underground dirasa terlalu identik dengan musik metal. Maka istilah indie dengan kesan yang lebih modern mulai lazim digunakan. 

Pure Saturday menjadi pionir band-band dengan aliran selain metal yang membuat album rekaman sendiri. Grup band ini tercatat mencetak album pertamanya pada tahun 1995 dengan tajuk “Not A Pup E.P”. Keberhasilan mencetak album ini lantas diikuti oleh sederet nama lain seperti Waiting Room, Pestol Aer, Toilet Sound, dll. 

Selanjutnya booming Indie semakin menjadi, ketika Mocca (band Swing Pop asal Bandung) sukses menembus angka di atas 100.000 copy dalam penjualan kaset mereka. Keberhasilan Mocca, turut membawa dampak bagi perkembangan musik indie. Selanjutnya deretan nama seperti Puppen, Shaggy Dog, Superman Is Dead, Rocket Rockers, Superglad, dll mencuri perhatian para penikmat musik. 

Bahkan beberapa nama di atas, mendapat kontrak dari label-label rekaman besar. Kontrak ini sempat menjadi perdebatan di scene-scene indie. Sebagian dari para scenester menganggap hal ini sebagai pengkhianatan terhadap idealisme independent. Sebagian lagi menganggap ini sebagai peluang memperkenalkan musik mereka secara massal. 

Terlepas dari perdebatan-perdebatan tersebut, musik indie tetap mendapatkan tempat di dunia musik Indonesia. Beberapa band seperti The S.I.G.I.T, The Upstairs, The Brandals, The Milo, Bangku Taman, Efek Rumah Kaca, Teenage Dead Star, Seek Six Sick, The Adams, White Shoes And The Couple Company, dan Goodnight Electric mendapatkan tempatnya di hati para penikmat musik. Terakhir delapan album rilisan band dan label indie masuk dalam jajaran 20 album terbaik versi Rolling Stone tahun 2008. Ini membuktikan bahwa kualitas musik band-band Indie di Indonesia sangat baik. Karena mampu bersaing dengan karya band dan label besar (mainstream). 

Bahkan dalam hal penyebaran karya, mereka sangat maju. Ketika industi musik mainstream berteriak soal bajakan, beberapa band Indie di Indonesia dengan bangga membagi-bagikan cd album mereka secara gratis. Metode yang bertolak belakang dengan keinginan para produser musik mainstream. 

KOIL merilis album “Black Shines On”, membagikannya sebagai bonus Majalah Rolling Stone Indonesia. Langkah ini diikuti oleh Naif dan Rosewood. Sebelumnya The Upstairs melepas lagu mereka secara gratis lewat situs Myspace. Langkah ini meniru band-band luar negeri (Radiohead, Coldplay, dan Metallica). 

Semangat-semangat perlawanan juga masih terdengar dalam lirik-lirik band indie di Indonesia. Terakhir kita dengar Efek Rumah Kaca yang lugas dalam merekam realitas sosial. Lagu ‘Di Udara’ misalnya, bercerita soal kematian Munir. Selanjutnya ada ‘Cinta Melulu’, yang mengkritik soal budaya latah musisi Indonesia dalam membuat lirik-lirik lagu cinta. Hits lainnya ‘Jalang’, mengkritik kebijakan UU Pornografi dan Pornoaksi. 

Ras Muhammad dengan musik reggae-nya pantas juga disebut sebagai musisi indie yang concern berbicara soal realitas-realitas sosial. Belum lagi jika menyebut beberapa band punk seperti Marjinal dan Bunga Hitam yang hampir setiap lirik lagunya berbau kritik sosial. Hal yang sama juga masih dilakukan oleh band-band lain, seperti Burger Kill, KOIL, Seringai, Komunal, dll. Untuk band-band seperti ini kita pantas mengucap salut. Mereka benar-benar mengadopsi idealisme indie dalam bermusik. Idealisme yang bukan hanya sekedar dimaknai dalam proses distribusi dan produksi kaset / cd, tapi juga dalam karya mereka yang jujur dalam merekam realistas sosial.

Sumber : http://sumpiuhmp3.blogspot.co.id/2012/06/sejarah-musik-indie-di-indonesia.html

Rabu, 18 Mei 2016

Sejarah Musik Indie

Di sini ada yang suka sama lagu-lagu indie? Hemm, udah tahu belum apa itu band indie? Jangan sampai ngakunya gaul, tapi ditanya band indie pun nggak tahu. Keterlaluan itu namanya. Jangan pura-pura tahu juga kalo kamu memang nggak tahu. Simak aja deh yang satu ini biar tahu apa itu band indie dan gimana band indie berkembang. Check this out, dude!

Indie itu bukan genre

Istilah Indie diambil dari kata Independent yang berarti merdeka, bebas, mandiri, dan nggak bergantung. Banyak yang menganggap kalo indie itu sebuah genre musik, seperti halnya rock, jazz, atau sebagainya. Anggapan tersebut sayangnya salah besar. Indie sendiri bukanlah suatu genre musik, melainkan sebuah gerakan musik yang bebas dan mandiri, nggak bergantung sama sebuah label musik atau sebagainya. Band Indie cenderung menciptakan lagu sesuai dengan apa yang mereka sukai dan genre yang mereka inginkan. Nggak jarang kalo lagu-lagu yang mereka ciptakan kebanyakan sangat anti-mainstream dari lagu-lagu di pasaran.
Seperti yang Loop bilang sebelumnya, band Indie nggak punya label untuk bernaung. Nggak jarang mereka membuat label sendiri untuk merekam dan memasarkan karya-karyanya. Pemasaran mereka biasanya melalui antar kawan atau media sosial. Nggak jarang mereka sering melakukan konser-konser kecil di kota-kota besar untuk mempromosikan lagu-lagu mereka. Band Indie sama sekali nggak melibatkan major label atau perusahaan rekaman ternama untuk mempopulerkan karya mereka.

Mulai populer sejak tahun 80an

Pada era tahun 1980an, tangga lagu untuk musik indie mulai diperkenalkan. Banyak band indie yang bermunculan, seperti The Smith dan Joy Division. Lanjut ke era 90an, Nirvana dan Radiohead yang juga merupakan band dengan label indie mulai menyebarkan virus indie ke berbagai belahan dunia dengan musik-musik mereka yang unik namun enak didengarkan. Selain itu, Radiohead juga sempat menggegerkan belantika musik dengan merilis album indie dengan sistem pay-what-you-like dimana para pembeli bisa bebas membayar berapapun untuk membeli album mereka.

Sekian sedikit sejarah tentang musik Indie, simak postingan berikutnya tentang sejarah musik indie di Inodensia. See yaaa


Sumber : http://www.loop.co.id/articles/mengenal-band-indie-dan-sejarah-perkembangannya

11 Band Rock Paling Berpengaruh di Indonesia

Yeay berikut 11 Band Rock paling berpengaruh di Indonesia menurut ane nih.


1. Koes Plus
15 Band Rock Indonesia Paling Berpengaruh [ Hot Info ]


Sejujurnya, akan sangat amat banyak yang harus dituliskan atas kontribusi band ini untuk industri musik rock Indonesia. Bahkan, mungkin mereka sudah selayaknya disejajarkan dengan para legenda musik dunia lainnya. Pengorbanan mereka tidak main-main, mereka pernah masuk penjara karena dianggap menyebarkan musik barat, yang di era Orde Lama sempat dilarang.

Band ini sendiri berawal sejak tahun 1969, lebih tepatnya lagi sebagai kelanjutan dari kelompokKoes Bersaudara. Yap, dulunya Koes Plus diisi oleh lima bersaudara, namanya tentu saja masih Koes Bersaudara, yaitu John Koeswoyo (Bass Betot), Tonny Koeswoyo (Gitar), Yon Koeswoyo (Vokal, Rhythm Guitar), Yok Koeswoyo (Vokal/Bas Gitar) dan Nomo Koeswoyo (Drum).

Koes Plus dan Koes Bersaudara pastinya tercatat sebagai pelopor musik populer di Indonesia. Sulit dibayangkan sejarah musik Indonesia tanpa kehadiran Koes Bersaudara dan Koes Plus.

Formasi terbaik Koes Plus mungkin ada ketika era Oom Tonny Koeswoyo, Oom Yon Koeswoyo, Oom Yok Koeswoyo dan Oom Murry, yang bertahan sejak tahun 1969 hingga 1987. Sampai saat ini Koes Plus memang masih bertahan, dengan personil asli yang menyisakan Oom Yon Koeswoyo saja.

Yap, tentu saja aura rock n roll yang kerap mereka bawakan pantas juga membuatnya tampil sebagai band rock paling berpengaruh di Indonesia.


2. God Bless
15 Band Rock Indonesia Paling Berpengaruh [ Hot Info ]


Mereka adalah legenda hidup musik rock Indonesia, yang personilnya masih eksis hingga saat ini. Berdirinya God Bless berawal dengan kembalinya Oom Ahmad Albar kembali ke Tanah Air setelah beberapa tahun tinggal di Belanda, dan doi langsung pengen bikin band!

Band ini sendiri telah melewati berbagai era, mulai dari 70-an, 80-an, 90-an, hingga sekarang! Catatan album mereka beberapa diantaranya adalah God Bless(1975), Cermin (1980), Semut Hitam (1988), Raksasa (1989),Apa Kabar (1997), 36th (2007).

Saat ini, formasi terkahir God Bless diisi oleh Ahmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar), Donny Fattah(bass), Yaya Moektio (drum) dan Abadi Soesman (kibor).


3. The Tielman Brothers
15 Band Rock Indonesia Paling Berpengaruh [ Hot Info ]


Kalau band yang satu ini, duh jadul abis, tapi tetep keren abis! Pasalnya, mereka bisa dibilang punya aliran rock sendiri, atau mungkin bisa juga dibilang menciptakan aliran musik sendiri.

Soalnya, The Tielman Brothers bisa dibilang sebagai band tertua asal Indonesia. Mereka sekumpulan saudara sedarah dari keturuan Herman Tielman asal Kupang dan Flora Lorine Hess.

Uniknya, mereka memulai rekaman dan berkarier di Belanda, tepatnya ketika keluarga Tielman pada tahun 1957 hijrah dan menetap di Breda, Belanda. Nama The Tielman Brothers lebih dikenal di Eropa, terutama Belanda.

Bule-bule Belanda biasa menyebut musik mereka Indorock, sebuah perpaduan antara musik Indonesia dan Barat,dan memiliki akar di Keroncong.

The Tielman Brothers merupakan band Belanda-Indonesia pertama yang berhasil masuk internasional pada 1950-an. Mereka adalah salah satu perintis rock n roll di Belanda. Band ini cukup terkenal di Eropa, jauh sebelum The Beatles dan The Rolling Stones. Mantap,kan?


4. Roxx
15 Band Rock Indonesia Paling Berpengaruh [ Hot Info ]


Nah, ini dia salah satu band rock cadas yang banyak menginspirasi band-band saat ini. Nggak heran sih kalau banyak anak band yang nge-fans abis sama band yang sudah berdiri sejak tahun 1987 ini, abisnya musik mereka emang asik sih.

Bahkan, Arian13 yang juga dikenal sebagai vokalis Seringai juga nggak sungkan untuk memuji Roxx sebagai salah satu band lokal yang jadi inspirasinya dalam nge-band. Roxx sendiri tahun 2013 lalu baru aja ngerilis album terakhirnya, yang berjudul Jauh Dari Tuhan.



5. Slank
15 Band Rock Indonesia Paling Berpengaruh [ Hot Info ]

Masih perlu dijelasi lagi nggak sih soal kontribusi band ini untuk musik rock Indonesia? Ada yangb elum kenal Slank? Haduh, mendingan kita langsung nyanyi bareng lagu Slank aja gimana?
Mau dari album apa?
Nih, deh, didaftarin, Suit... Suit...He... He... (Gadis Sexy) (1990), Kampungan (1991), Piss! (1993), Generasi Biru (1995), Minoritas(1996), Lagi Sedih (1996), Tujuh(1997), Mata Hati Reformasi (1998), 999+09 (biru) (1999),999+09 (abu-abu) (1999), De Best Nya Slank (2000), Ngangkang (2001), Virus (2001), Satu Satu (2003), Road To Peace (2004), PLUR (2004), Reborn Repuplic Slank (2005), Slankkissme (2006), Slankograpy(2006), Slow But Sure (2007), The Big Hip (2008), Anthem For The Broken Hearted (Versi Eropa)(2008), Anthem For The Broken Hearted (2009), Jurus Tandur No.18 (2010), I Slank U (2012) atau Slank Nggak Ada Matinya (2013) ?
Gokil kan, banyak banget?


6. RIF
15 Band Rock Indonesia Paling Berpengaruh [ Hot Info ]

Band asal Bandung ini patut mendapat apresiasi lebih karena sampai detik ini mereka masih sangat aktif naik turun panggung ke berbagai daerah di Indonesia.Mereka merilis album pertama yang berjudul Radja di tahun1997 dan melejitkan hits berjudul sama.

Saat ini /RIF diperkuat oleh Andy(vokal), Tedy (bass), Jikun (gitar),Magi (drum), dan Ovy (gitar).Sampai detik ini, mereka telah merilis Radja (1997), Salami (1998), Nikmati Aja (2000), ... Dan Duniapun Tersenyum (2002), The Best Of (2004), Pil Malu (2006), 7 (2010) dan 18 Years of Rock(2013).

Aksi panggung mereka yang asik abis, masih cocok kayaknya kalau manggung di atas panggung pensi lho. Ada yang punya nyali ngajak band ini tampil di acara sekolah kalian?


7. Boomerang
15 Band Rock Indonesia Paling Berpengaruh [ Hot Info ]

Nggak lengkap kayaknya kalau membahas band-band rock Indonesia tanpa menyebut nama band yang satu ini. Berasal dari Surabaya, band ini mulai dikenal ketika terpilih sebagai 10 band terbaik Festival Rock Se-Indonesia ke 7 versi Log Zhelebour pada tahun 1993,

Mereka juga berhak mendapat kesempatan untuk merekam single pertama mereka "No More"dalam album 10 finalis Festival Rock ke 7 Log Zhelebour. Masa kejayaan Boomerang sendiri ada di periode tahun 90 hingga awal 2000-an ketika masih diperkuat oleh formasi terbaik mereka, yaitu Hubert Henry Limahelu alias 'HH5H' (Bas), John Paul Ivan alias'JPI' (gitar), Roy Jeconiah Isoka Wurangian (vokal) dan Petrus"Pet" Augusti (drum).

9. PAS Band
15 Band Rock Indonesia Paling Berpengaruh [ Hot Info ]

Band ini disebut-sebut sebagai salah satu penggerak band-band Indie untuk bisa tembus ke major label. Perjuangan PAS band telah dimulai sejak tahun 1990. Formasi terakhir, Pas Band digawangi oleh Yukie (vokal), Trisno (bass),Bengbeng (gitar), dan Sandy(drum).

Pengaruh PAS Band sangt besar untuk generasi di akhir 90 hingga 200-an. Ada satu lagu PAS Band yang sering banget dibawain saat tampil oleh band-band festival musik rock atau sekedar di cover band SMA, yaitu lagu berjudul Jengah. Apa kalian pernah cover lagu itu? Hehehe....

Sampai hari ini, PAS Band telah merilis Four Through The Sap (1993), In (No) Sensation (1995), indieVduality (1997), Psycho I.D(1998), Ketika (2001), PAS 2.0(2003), Stairway to Seventh (2004), The BeAst of PAS (2006),dan Romantic...Lies...and Bleeding (2008).

9. Koil
15 Band Rock Indonesia Paling Berpengaruh [ Hot Info ]

Mereka adalah salah satu unik rock nyentrik yang dimiliki oleh Indonesia. Lahir dari tahun 1993,band yang saat ini diperkuat olehJ. A. Verdijantoro (Vokal), Donnijantoro (Gitar), Leon Ray Legoh (Drum), dan Adam Vladvamp (Bas), masih mampu bertahan hingga sekarang dan katanya sedang mempersiapkan album terbaru.

Kenapa band asal bandung ini bisa dibilang nyentrik? Nggakjauh-jauh, sih, karena kelakuan dan tingkah unik para personilnya. Tahun 2011 lalu, HAI melakukan polling ke pada pembaca HAI perihal band apa sih yang mending bubar, karena sudah nggak oke dan jarang rilis album, tanpa disangka, Koil malah jadi pemenan polling. Saat HAI konfirmasi perihal hasil polling HAI, sang vokalis Koil malah nyengir-nyengir aja tuh senang-seneng aja, tuh.

Sebuah tugas yang sulit untuk mendeskripsikan musik yang dibawakan oleh Koil. Tapi, kalau merunut dari berbagai sumber,jika mnyebut mereka sebagai unit Industrial Rock gimana? Setuju? Nggak?

10. THE SIGIT
15 Band Rock Indonesia Paling Berpengaruh [ Hot Info ]

Adalah Rektivianto Yoewono(Vokal/Gitar), Farri Icksan Wibisana (Gitar), Aditya Bagja Mulyana (Bas) dan Donar Armando Ekana alias Acil (Drum),empat anak muda yang bersahat sejak tahun 1994 yang memprakarsai berdirinya sebuah band bernama The Super Insurgent Group of Intemperance Talent atau yang biasa disebut THE SIGIT.

Musik rock yang dibawakan olehTHE SIGIT akan mengingatkan kita akan The Datsun. Mereka pernah membawa nama Indonesia lewat tur mereka di Australia dan Amerika Serikat, band ini layak diharapkan sebagai penyelamat rock n roll asal Indonesia. Setuju,dong?

11. Seringai
15 Band Rock Indonesia Paling Berpengaruh [ Hot Info ]

Bagi yang nggak percaya kehidupan kembali setelah mati atau reinkarnasi, mungkin kehadiran Seringai bisa jadi bukti.Bahwa, satu band rock yang mati,akan berganti dengan 1000 band rock yang patut diwasapadai.

Yap, memasuki era awal 2000-an,geliat musik rock Indonesia memang agak sedikit melemah, karena katanya sih, Industri musik nggak berpihak dengan musik bising penuh distrosi. Tapi, band yang digawangi oleh Arian13( Vokal), Ricky (Gitar),Sammy (Bas), dan Khemod (Drum), ini nggak mau peduli.

Mereka malah mendirikan Seringai di tahun 2012, dan secara perlahan namun pasti mulai menginvasi telinga orang-orang di Indonesia akan musik yang mereka sebut sebagai rock oktan tinggi.

Saat ini, Seringai hampir selalu menjadi headliners di acara-acara musik, mulai dari Pensi sampai festival musik rock bergengsi,semuanya mereka sambangi.Sampai saat ini tercatat Seringai telah mempunyai tiga buah rilisan,dua buah full album, dan satu EP,yaitu High Octane Rock EP (2004), Serigala Militia (2007), dan terakhir Taring (2012).

Itulah 11 band rock paling berpengaruh di Indonesia menurut ane, kalo menurut kalian gmn ? silahkan di corat coret di komen hihi


















Selasa, 17 Mei 2016

The Tielman Brothers : Band Indonesia yang Dikagumi The Beatles

Kalau ditanya siapa panutan gitaris rock, kebanyakan orang akan menyebut nama Jimi Hendrix. Publik tidak mungkin tidak mengagumi permainannya pada tahun 1967. Padahal, 11 tahun sebelum itu, seorang pemuda Maluku sudah menggunakan gigi dan kakinya untuk memainkan gitar. What?? Ya. Dia adalah Andy Tielman, frontman dari The Tielman Brothers.
The Tielman Brothers adalah band asli Indonesia. Mereka lahir dengan nama The Timor Rhythm Brothers pada 1945. Nama itu kemudian diubah menjadi The Four Tielman Brothers pada 1957 dengan formasi empat orang bersaudara : Andy Tielman (lead guitar, vocals), Reggy Tielman (2nd lead guitar, vocals), Ponthon Tielman (double bass, vocals), Loulou Tielman (drums, vocals). The Tielman Brothers akhirnya dijadikan nama mereka pada 1960.
Karir band ini dimulai di Surabaya, ketika 5 orang Tielman bersaudara mulai memainkan lagu-lagu daerah dan menampilkan tarian-tarian tradisional. Pertunjukan mereka berlanjut, hingga akhirnya mereka menjadi The Timor Rhytm Brothers dan melakukan tour sepanjang perkemahan prajurit Belanda. Pada 1949 mereka bermain di Jakarta, namun bukan untuk orang Belanda, melainkan untuk orang Indonesia. Sayangnya, mereka harus pindah ke Belanda pada 1957. Kepindahan itu dilakukan karena Herman Tielman, ayah sekaligus manajer Tielman bersaudara, berpendapat bahwa masa depan anak-anaknya lebih terjamin di negeri kincir angin itu. Faktanya, mereka ditawari kesempatan tur ke seluruh Indonesia, dengan syarat mengubah kewarganegaraan mereka dari Belanda menjadi Indonesia.

Dengan membawa budaya tropis dan kecintaan kepada gitar, mereka melahirkan Indorock yang bercirikan dominasi gitar yang dipadukan dengan musik Hawaii, country, dan Rock n Roll. Panggung tempat mereka bermain selalu dipenuhi aksi-aksi spektakuler di jamannya : style main gitar dengan meliuk ala Heavy Metal 80-an, aksi manggung liar ala Punk, main drum sambil berdiri ala Lars Ulrich Metallica, dan mbetot bas di bawah ala Korn.

Jauh sebelum Jimi Hendrix, Jimmy Page, atau Ritchie Blackmore mempopulerkan atraksi bermain gitar dengan gigi, di belakang kepala atau di belakang badan, Andy Tielman telah memperkenalkan aksi akrobatik legendaris ini sejak tahun 1957 bersama The Tielman Brothers. Dedikasi dan inovasi Andy yang sangat berpengaruh bagi perkembangan budaya pop belanda membawa gelar The Godfather of Dutch Rock & Roll, The Uncrowned King of Indorock, dan penghargaan Order of the Orange-Nassau ke pangkuannya.



Satu hal yang menyedihkan dari mereka adalah kenyataan bahwa The Tielman Brothers hingga kini masih merupakan nama yang asing di tanah mereka sendiri. Saya pribadi mengenal mereka belum lama ini. Kini figure yang tersisa dari mereka adalah Andy Tielman dan Reggy Tielman. Tiga orang saudara mereka tercinta, Ponthon, Loulou dan Jane Tielman telah meninggal dunia dengan tenang sebelumnya. Jane wafat pada tahun 1993 dan Loulou menyusul setahun kemudian di Australia. Ponthon sendiri wafat di Jember, Jawa Timur pada tahun 2000 silam.
Tidak dapat dipungkiri bahwa The Tielman Brothers adalah fenomena besar. Dengan sepenuh hati, saya angkat topi dan membungkukkan badan untuk The Tielman Brothers. Four Thumbs Up! Keep Up The Rockin Spirit!